WELCOME TO ICHAICOOT'S BLOG

Selasa, 05 Juni 2012

Saya dan Es Krim

Saya termasuk orang yang addicted dengan es krim, apalagi es krim cokelat. Kalau saya lagi 'galau', saya pasti langsung tancap gas ke supermarket terdekat dan sasarannya pasti es krim cokelat ! (gimana ngga jadi bulet ya, tiap galau langsung jajan es krim, cokelat lagi.. hadeeuh...) Soalnya gatau kenapa kalau udah makan es krim cokelat itu bawaannya langsung tenang, apa karena efek cokelat nya itu ya yang katanya bisa memberikan efek menenangkan saat mengkonsumsinya. yaaah intinya saya sangat suka es krim cokelat !

Ceritanya, dulu nih pas masih jamannya pake putih abu, Es Krim Magnum jadi omongan banyak orang. Saya kan asalnya gatau apa-apa, cuma denger sana sini yang katanya es krimnya enak, cokelatnya tebel, tapi kalo beli 'untung-untungan'. Ya katanya sih Es Krim ini emang susah dicari, ngga semua toko nyediain Magnum, sekalinya ada langsung abis dalam sekejap. Pernah ceritanya ngebela belain bolak balik supermaket demi ngerasain Magnum yang katanya enak itu, berkali-kali bolak balik ngga pernah untung alias apes kehabisan melulu. 


Sampe pernah denger dari temen katanya di daerah Cihampelas ada stand yang khusus jualan Magnum, tanpa pikir panjang saking penasarannya saya sama temen deket saya, jalan-jalan ke Cihampelas. Celingak-celinguk kanan kiri nyari stand itu, JENG JREEEENG dengan kompaknya kita nunjuk, ITUUU !!! Buru buru deh kita nyari parkir trus langsung nyerbu ke stand nya Magnum, saya milih Magnum yang Chocolate Truffle, temen saya pilih yang almond. Tapi di stand ini Magnumnya emang lebih mahal daripada yang di supermarket, yaah walaupun begitu tetep aja dibeli gara-gara udah ga sabar pengen nyobain es nya. 

Gede sih es krimnya, coklatnya itu loooh tebel ! pas digigit cokelatnya eh ada bunyinya 'KRUK' (yah begitulah kira-kira bunyinya.. hhe) Sambil nongkrong berdua di Cihampelas Walk kita foto-foto sama es krimnya (mau sombong cenah dulu kan es krim nya langka ahahahhaha) saking enaknya, mulut belepotan cokelat semua, dan mulutnya nagih pengen es krimnya lagi, tapi apa daya uang pas pasan. Cukuplah untuk menutupi rasa penasarannya, puas akhirnya bisa makan es krim itu. Tapi sekarang es krim nya udah ngga selangka dulu, di supermarket juga makin banyak, yaaah memudahkan lah kalo lagi 'galau' ngga usah jauh jauh tancap gas ke Cihampelas lagi :D



Sedikit kutipan dan analisa boleh yaaa ...

Di awal peluncuran kembali Magnum, perusahaan membuat promosi yang gencar di mana-mana, baik itu di media cetak maupun media elektronik. Iklannya yang terkesan “wah” dan membuat orang penasaran ditampilkan terlebih dahulu, sebelum produknya beredar. Anda tentu masih ingat saat terjadi fenomena kelangkaan Magnum. Setiap orang membicarakan Magnum, setiap orang mencari Magnum. Hal ini pula yang semakin menguatkan magnum di benak konsumen, kekuatan word of mouth. Pelanggan merasa puas dan bangga ketika mereka dapat memperoleh Magnum yang ketika itu mengalami kelangkaan.

Sebenarnya, perusahaan setingkat Unilever tentu tidak akan mengalami kesulitan dalam mendistribusikan produknya. Namun mengapa masih terjadi kelangkaan? Ya, itu adalah strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan. Strategi ini terbilang cukup berani karena barang yang dijual adalah consumer goods yang cepat habis dipakai atau dikonsumsi. Buah dari keberanian itu tentu saja: produk Magnum laku bak kacang goreng. Meski harganya terbilang cukup mahal dibandingkan dengan es krim keluaran Wall’s lainnya, tetapi konsumen tetap membelinya. Di sinilah terlihat keberhasilan perusahaan menggabungkan strategi pemasaran yang unik dan berani dengan komunikasi mengenai produk yang baik. Pelanggan memahami, bahwa harga sebesar itu merupakan harga yang wajar untuk kualitas kemewahan es krim Magnum yang berbeda dengan es krim lainnya.

Di saat fenomena kelangkaan es krim masih terjadi, Magnum memberikan kejutan kembali untuk para pelanggannya dengan menghadirkan Magnum Café yang pertama di dunia. Sebuah kafe yang menjual aneka kreasi Magnum yang diracik oleh chef terkenal dari Italia namun hanya dibuka dalam waktu singkat. Sekali lagi, sifat café yang sementara ini adalah bagian dari strategi pemasaran unik yang dilakukan perusahaan. Terbukti, para pelanggan cepat-cepat mengunjungi Magnum Café sebelum café itu ditutup. Orang-orang mengantri hanya demi sepotong es krim. Mengagumkan!


Target pasar utama Magnum , yaitu wanita cenderung suka menghabiskan waktu untuk berbincang-bincang dan berkumpul bersama teman-temannya di kafe, restoran, bar, dll. 

Kini, Magnum sudah dapat diperoleh dimana-mana. Antusiasme masyarakat juga sudah mulai berkurang karena masyarakat sudah tahu, bagaimana rasa Magnum itu, apa saja keistimewaannya. Hal ini lah yang perlu diperhatikan perusahaan: terus membuat strategi pemasaran yang unik. Dengan kejutan-kejutan yang fresh & unique tentunya masyarakat akan terus mengingat suatu produk, dalam hal ini Magnum.

Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar