WELCOME TO ICHAICOOT'S BLOG

Selasa, 05 Juni 2012

UNIQUE and INSPIRING


Yang unik, yang menginspirasi.. apalagi kalau melihat ditempat strategis tentu akan semakin terkesan dan susah melepaskan dari benak. Iya, sebuah desain reklame (baliho/billboard) yang lain dari biasa merupakan modal yang ampuh untuk menarik perhatian khalayak yang melihatnya. Apalagi bisa membuat orang terkesan dan diam beberapa waktu hanya demi melihatnya… hmmm… sangat potensial untuk branding.

Berikut penggalan reklame baliho/billboard unik di dunia yang menginspirasi:











Memang keberhasilan penjualan produk tergantung kepada promosi dan propaganda yang saat ini kita kenal adalah iklan. Sebagai alat propaganda iklan juga merupakan citra sebuah produsen, semakin kreatif, unik, dan mewah, maka semakin tinggi pula prestise perusahaan yang mengiklankan produknya.

Salah satu jenis iklan yang memiliki prestise lebih adalah melalui billboard, sebuah papan reklame yang berbentuk bidang dengan bahan terbuat dari kayu, logam, fiberglas, kain, kaca, plastik, dan sebagainya yang pemasangannya berdiri sendiri, menempel bangunan dengan konstruksi tetap, dan reklame tersebut bersifat permanen. Berikut terangkum 5 reklame billboard unik di beberapa belahan dunia:

1. Singular
 Berlokasi di halaman Marriott Marquis di Times Square, papan billboard kreatif ini memperlihatkan kreasi yang unik. Papan iklan terlihat bolong di dinding gedung, sementara bagian yang seharusnya menutup tempat bolong tersebut menancap di trotoar.





2. Pasta Gigi Formula
 Iklan produk pasta gigi semakin meyakinkan kualitas produknya ketika dikemas dengan kreatifitas yang menghasilkan kreasi iklan unik. Billboard ini berada di beberapa titik kota besar di Indonesia.



3. Tylenol
 Johnson & Johnson dengan jelas menyampaikan pesan dan keunggulan produk medis yang efektif mengatasi sakit kepala. Tylenol merupakan obat penawar sakit kepala yang beredar di Kanada.



4. Miele
 Seperti kebanyakan iklan lainnya, kreatifitas sangat dibutuhkan untuk memperjelas dan memperkuat kualitas dan mutu produk. Terlihat pada produk alat penghisap debu Miele di Miami, memperlihatkan penghisap debu menghadap ke udara dan menghisap balon udara yang melewatinya.



5. Adidas
 Iklan Adidas ini dibuat dalam rangka perhelatan Piala Dunia Sepak Bola FIFA 2006, yang berlangsung di Jerman. Billboard ini sangat kontroversial terlihat sosok kiper nasional Oliver Kahn yang sedang menangkap bola, dengan ukuran besar melintasi dua arah jalan raya. Iklannya FIFA ini terlihat seperti jembatan.



Yang unik lainnya :
bleeding-board

lampu pos kopi

pizza-crop circle

Xenon



Sumber :

Saya dan Es Krim

Saya termasuk orang yang addicted dengan es krim, apalagi es krim cokelat. Kalau saya lagi 'galau', saya pasti langsung tancap gas ke supermarket terdekat dan sasarannya pasti es krim cokelat ! (gimana ngga jadi bulet ya, tiap galau langsung jajan es krim, cokelat lagi.. hadeeuh...) Soalnya gatau kenapa kalau udah makan es krim cokelat itu bawaannya langsung tenang, apa karena efek cokelat nya itu ya yang katanya bisa memberikan efek menenangkan saat mengkonsumsinya. yaaah intinya saya sangat suka es krim cokelat !

Ceritanya, dulu nih pas masih jamannya pake putih abu, Es Krim Magnum jadi omongan banyak orang. Saya kan asalnya gatau apa-apa, cuma denger sana sini yang katanya es krimnya enak, cokelatnya tebel, tapi kalo beli 'untung-untungan'. Ya katanya sih Es Krim ini emang susah dicari, ngga semua toko nyediain Magnum, sekalinya ada langsung abis dalam sekejap. Pernah ceritanya ngebela belain bolak balik supermaket demi ngerasain Magnum yang katanya enak itu, berkali-kali bolak balik ngga pernah untung alias apes kehabisan melulu. 


Sampe pernah denger dari temen katanya di daerah Cihampelas ada stand yang khusus jualan Magnum, tanpa pikir panjang saking penasarannya saya sama temen deket saya, jalan-jalan ke Cihampelas. Celingak-celinguk kanan kiri nyari stand itu, JENG JREEEENG dengan kompaknya kita nunjuk, ITUUU !!! Buru buru deh kita nyari parkir trus langsung nyerbu ke stand nya Magnum, saya milih Magnum yang Chocolate Truffle, temen saya pilih yang almond. Tapi di stand ini Magnumnya emang lebih mahal daripada yang di supermarket, yaah walaupun begitu tetep aja dibeli gara-gara udah ga sabar pengen nyobain es nya. 

Gede sih es krimnya, coklatnya itu loooh tebel ! pas digigit cokelatnya eh ada bunyinya 'KRUK' (yah begitulah kira-kira bunyinya.. hhe) Sambil nongkrong berdua di Cihampelas Walk kita foto-foto sama es krimnya (mau sombong cenah dulu kan es krim nya langka ahahahhaha) saking enaknya, mulut belepotan cokelat semua, dan mulutnya nagih pengen es krimnya lagi, tapi apa daya uang pas pasan. Cukuplah untuk menutupi rasa penasarannya, puas akhirnya bisa makan es krim itu. Tapi sekarang es krim nya udah ngga selangka dulu, di supermarket juga makin banyak, yaaah memudahkan lah kalo lagi 'galau' ngga usah jauh jauh tancap gas ke Cihampelas lagi :D



Sedikit kutipan dan analisa boleh yaaa ...

Di awal peluncuran kembali Magnum, perusahaan membuat promosi yang gencar di mana-mana, baik itu di media cetak maupun media elektronik. Iklannya yang terkesan “wah” dan membuat orang penasaran ditampilkan terlebih dahulu, sebelum produknya beredar. Anda tentu masih ingat saat terjadi fenomena kelangkaan Magnum. Setiap orang membicarakan Magnum, setiap orang mencari Magnum. Hal ini pula yang semakin menguatkan magnum di benak konsumen, kekuatan word of mouth. Pelanggan merasa puas dan bangga ketika mereka dapat memperoleh Magnum yang ketika itu mengalami kelangkaan.

Sebenarnya, perusahaan setingkat Unilever tentu tidak akan mengalami kesulitan dalam mendistribusikan produknya. Namun mengapa masih terjadi kelangkaan? Ya, itu adalah strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan. Strategi ini terbilang cukup berani karena barang yang dijual adalah consumer goods yang cepat habis dipakai atau dikonsumsi. Buah dari keberanian itu tentu saja: produk Magnum laku bak kacang goreng. Meski harganya terbilang cukup mahal dibandingkan dengan es krim keluaran Wall’s lainnya, tetapi konsumen tetap membelinya. Di sinilah terlihat keberhasilan perusahaan menggabungkan strategi pemasaran yang unik dan berani dengan komunikasi mengenai produk yang baik. Pelanggan memahami, bahwa harga sebesar itu merupakan harga yang wajar untuk kualitas kemewahan es krim Magnum yang berbeda dengan es krim lainnya.

Di saat fenomena kelangkaan es krim masih terjadi, Magnum memberikan kejutan kembali untuk para pelanggannya dengan menghadirkan Magnum Café yang pertama di dunia. Sebuah kafe yang menjual aneka kreasi Magnum yang diracik oleh chef terkenal dari Italia namun hanya dibuka dalam waktu singkat. Sekali lagi, sifat café yang sementara ini adalah bagian dari strategi pemasaran unik yang dilakukan perusahaan. Terbukti, para pelanggan cepat-cepat mengunjungi Magnum Café sebelum café itu ditutup. Orang-orang mengantri hanya demi sepotong es krim. Mengagumkan!


Target pasar utama Magnum , yaitu wanita cenderung suka menghabiskan waktu untuk berbincang-bincang dan berkumpul bersama teman-temannya di kafe, restoran, bar, dll. 

Kini, Magnum sudah dapat diperoleh dimana-mana. Antusiasme masyarakat juga sudah mulai berkurang karena masyarakat sudah tahu, bagaimana rasa Magnum itu, apa saja keistimewaannya. Hal ini lah yang perlu diperhatikan perusahaan: terus membuat strategi pemasaran yang unik. Dengan kejutan-kejutan yang fresh & unique tentunya masyarakat akan terus mengingat suatu produk, dalam hal ini Magnum.

Sumber : 

J U M E D A S

Siapa yang tidak suka pedas? Dari sekian banyak orang di Indonesia lebih dari separuhnya adalah pecinta pedas. Baru dengar mendengar kata "pedas" semua akan menelan ludah dan membayangkan sensasinya. Berbagai makanan dengan sensasi pedas banyak sekali ditemui di Indonesia. Dan yang tidak kalah membuat orang Indonesia kecanduan adalah keripik pedas.


         
Keripik pedas merupakan salah satu camilan yang di senangi masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak? Renyahnya keripik ditambah sensasi pedas di setiap gigitannya menambah sensasi. Keripik pedas sendiri awalnya hanya dikonsumsi oleh orang Bandung, namun dengan meningkatnya peminat pasar keripik pedas pun semakin diminati. Terlebih lagi munculnya brand keripik singkong pedas bernama "Maicih". Tak hanya Maicih saja, kini hadir banyak sekali brand keripik pedas,misalnya keripik "bukan si emak" dan "karuhun". Aneka brand keripik pedas semakin memanaskan persaingan pasar dan banyaknya pilihan bagi konsumen pencinta pedas.



Hal ini menginspirasi kaka saya untuk memproduksi makanan ringan pedas. Namun karena telah marak penjualan keripik pedas, kaka saya kembali terinspirasi dari anak-anak nya yang sangat menyukai kerupuk. TING ! Akhirnya muncullah ide untuk membuat KERUPUK PEDAS. Kerupuk Pedas nya dinamakan JUMEDAS. JUMEDAS ini merupakan kepanjangan dari JUjur MEmang peDAS. Yaaaah kira-kira seperti itulah komentar dari orang-orang yang telah mencicipi kerupuk pedas ini.

Pada awalnya penjualan kerupuk ini masih dibilang hanya partai kecil-kecilan, hanya diproduksi untuk menambah jajanan anak-anak di warung sekolah yang dikelola oleh kaka saya dan keluarga. Namun ternyata pesanan terus berdatangan, belum sempat membuat iklan tapi pesanan sudah menumpuk, tidak tanggung-tanggung pesanan datang dari luar pulau Jawa. Tersedia 3 macam level pedas, level 1, level 2, dan level 3, adapula 1 level yang tidak pedas yaitu level 0. Semua bahan-bahannya alami looh dibuat langsung di pabriknya, tanpa perasa buatan dan bahan pengawet ! Pedasnya alami, SEUHAAAH deh pokonya ..

Saya jadi tergoda untuk mencoba menawarkan produk JUMEDAS ini ke teman-teman saya di kampus. Mulanya saya hanya menawarkan kepada teman-teman terdekat saya. Harga yang saya tawarkan tidak terlalu tinggi, cukup terjangkau lah untuk mahasiswa, Rp.1500 , Rp.3000 , dan Rp.5000 untuk masing-masing bungkusan dari yang kecil sampai yang besar. Setelah banyak teman saya yang mencoba kerupuk ini, pesanan pun bertambah dan saya harus ke pabrik setelah selesai kuliah ketika ada pesanan. Keuntungan yang saya dapat, lumayan laaah bisa nambah-nambah jajanan di kampus :D

Namun karena kesibukan kuliah, akhirnya saya berhenti menerima pesanan. Tapi ngga selamanya, kalau kuliah udah ngga begitu sibuk, saya sepertinya akan mulai berjualan lagi sekalian itung-itung bantu kaka memasarkan produknya sambil cari uang tambahan buat jajan..

Sampai saat ini kaka saya masih berproduksi untuk memenuhi pesanan dari dalam dan luar pulau yang semakin bertambah. Tanpa pesanan dari saya saja kaka sudah hampir kewalahan, padahal iklan baru akan dibuat. Saya sebenarnya disuruh membuat web, twitter dan facebook untuk media iklan jumedas, namun karena tanpa iklan yang gencar dunia maya saja pesanan sudah menumpuk, jadi kami menunggu sampai kapasitas produksi bertambah supaya semua pesanan konsumen dapat terpenuhi .. Jadi iklannya masih coming soon nih ceritanya .. ditunggu aja yaaa :)



Sedikit analisa nih ya ... 
Pemasaran JUMEDAS ini lebih menggunakan strategi Word of Mouth yang sangat berpengaruh pada permintaan produk. Hal ini terbukti dengan tanpa iklan disana sini, permintaan konsumen malah semakin bertambah. Komentar dari orang-orang yang telah mencicipi kerupuk ini tampaknya membuat orang lain penasaran dengan rasa dan kepedasannya. Setelah terbukti enak, mereka mulai memesan dan tanpa sengaja mempromosikan kerupuk ini ke teman-temannya yang lain yang pada akhirnya membuat semua tertarik ingin mencoba kerupuk ini. Kalian tertarik ?

Salut deh buat kaka, sukses terus yah ka JUMEDASnya .. 




Sumber :
http://yusridamuflihah.blogspot.com/2011/12/fenomena-kripik-pedas-di-indonesia.html