Saya termasuk orang yang addicted dengan es krim, apalagi es krim cokelat. Kalau saya lagi 'galau', saya pasti langsung tancap gas ke supermarket terdekat dan sasarannya pasti es krim cokelat ! (gimana ngga jadi bulet ya, tiap galau langsung jajan es krim, cokelat lagi.. hadeeuh...) Soalnya gatau kenapa kalau udah makan es krim cokelat itu bawaannya langsung tenang, apa karena efek cokelat nya itu ya yang katanya bisa memberikan efek menenangkan saat mengkonsumsinya. yaaah intinya saya sangat suka es krim cokelat !
Ceritanya, dulu nih pas masih jamannya pake putih abu, Es Krim Magnum jadi omongan banyak orang. Saya kan asalnya gatau apa-apa, cuma denger sana sini yang katanya es krimnya enak, cokelatnya tebel, tapi kalo beli 'untung-untungan'. Ya katanya sih Es Krim ini emang susah dicari, ngga semua toko nyediain Magnum, sekalinya ada langsung abis dalam sekejap. Pernah ceritanya ngebela belain bolak balik supermaket demi ngerasain Magnum yang katanya enak itu, berkali-kali bolak balik ngga pernah untung alias apes kehabisan melulu.

Sampe pernah denger dari temen katanya di daerah Cihampelas ada stand yang khusus jualan Magnum, tanpa pikir panjang saking penasarannya saya sama temen deket saya, jalan-jalan ke Cihampelas. Celingak-celinguk kanan kiri nyari stand itu, JENG JREEEENG dengan kompaknya kita nunjuk, ITUUU !!! Buru buru deh kita nyari parkir trus langsung nyerbu ke stand nya Magnum, saya milih Magnum yang Chocolate Truffle, temen saya pilih yang almond. Tapi di stand ini Magnumnya emang lebih mahal daripada yang di supermarket, yaah walaupun begitu tetep aja dibeli gara-gara udah ga sabar pengen nyobain es nya.
Gede sih es krimnya, coklatnya itu loooh tebel ! pas digigit cokelatnya eh ada bunyinya 'KRUK' (yah begitulah kira-kira bunyinya.. hhe) Sambil nongkrong berdua di Cihampelas Walk kita foto-foto sama es krimnya (mau sombong cenah dulu kan es krim nya langka ahahahhaha) saking enaknya, mulut belepotan cokelat semua, dan mulutnya nagih pengen es krimnya lagi, tapi apa daya uang pas pasan. Cukuplah untuk menutupi rasa penasarannya, puas akhirnya bisa makan es krim itu. Tapi sekarang es krim nya udah ngga selangka dulu, di supermarket juga makin banyak, yaaah memudahkan lah kalo lagi 'galau' ngga usah jauh jauh tancap gas ke Cihampelas lagi :D
Sedikit kutipan dan analisa boleh yaaa ...
Di awal peluncuran kembali
Magnum, perusahaan membuat promosi yang gencar di mana-mana, baik itu di media
cetak maupun media elektronik. Iklannya yang terkesan “wah” dan membuat orang penasaran
ditampilkan terlebih dahulu, sebelum produknya beredar. Anda tentu masih ingat
saat terjadi fenomena kelangkaan Magnum. Setiap orang membicarakan Magnum,
setiap orang mencari Magnum. Hal ini pula yang semakin menguatkan magnum di
benak konsumen, kekuatan word of mouth. Pelanggan merasa puas dan bangga ketika
mereka dapat memperoleh Magnum yang ketika itu mengalami kelangkaan.
Sebenarnya, perusahaan setingkat
Unilever tentu tidak akan mengalami kesulitan dalam mendistribusikan produknya.
Namun mengapa masih terjadi kelangkaan? Ya, itu adalah strategi pemasaran yang
dilakukan perusahaan. Strategi ini terbilang cukup berani karena barang yang
dijual adalah consumer goods yang cepat habis dipakai atau dikonsumsi. Buah
dari keberanian itu tentu saja: produk Magnum laku bak kacang goreng. Meski
harganya terbilang cukup mahal dibandingkan dengan es krim keluaran Wall’s
lainnya, tetapi konsumen tetap membelinya. Di sinilah terlihat keberhasilan
perusahaan menggabungkan strategi pemasaran yang unik dan berani dengan
komunikasi mengenai produk yang baik. Pelanggan memahami, bahwa harga sebesar
itu merupakan harga yang wajar untuk kualitas kemewahan es krim Magnum yang
berbeda dengan es krim lainnya.
Di saat fenomena kelangkaan es
krim masih terjadi, Magnum memberikan kejutan kembali untuk para pelanggannya
dengan menghadirkan Magnum Café yang pertama di dunia. Sebuah kafe yang menjual
aneka kreasi Magnum yang diracik oleh chef terkenal dari Italia namun hanya
dibuka dalam waktu singkat. Sekali lagi, sifat café yang sementara ini adalah
bagian dari strategi pemasaran unik yang dilakukan perusahaan. Terbukti, para
pelanggan cepat-cepat mengunjungi Magnum Café sebelum café itu ditutup.
Orang-orang mengantri hanya demi sepotong es krim. Mengagumkan!
Target pasar utama Magnum , yaitu
wanita cenderung suka menghabiskan waktu untuk berbincang-bincang dan berkumpul
bersama teman-temannya di kafe, restoran, bar, dll.
Kini, Magnum sudah dapat diperoleh
dimana-mana. Antusiasme masyarakat juga sudah mulai berkurang karena masyarakat
sudah tahu, bagaimana rasa Magnum itu, apa saja keistimewaannya. Hal ini lah
yang perlu diperhatikan perusahaan: terus membuat strategi pemasaran yang unik.
Dengan kejutan-kejutan yang fresh & unique tentunya masyarakat akan terus
mengingat suatu produk, dalam hal ini Magnum.
Sumber :